Syd Barret awalnya adalah seorang mahasiswa kesenian, tiba di London pada September 1964 untuk mempelajari seni lukis sebelum ia akhirnya menjadi vokalis-gitar di Pink Floyd pada tahun 1965. Barret mencintai melodi music The Beatles dan pop bernuansa blues milik Rolling Stone, tapi dia juga menyukai tuning gitar yang ganjil serta teknik slide yang aneh. Dia menjadi tertarik pada spontanitas yang lebih longgar disaat memainkan rock and roll. Nama Pink Floyd dipilihkan oleh Syd Barret setelah sebelumnya band tersebut tiga kali ganti nama, dari Sigma 6, The Abdabs, lalu The Tea Set. Pink Floyd diambil dari nama depan dua musisi blues yang kurang tenar; Pink Anderson dan Floyd Council. Pada tahun 1966 Pink Floyd meneken kontrak dengan EMI yang nilainya cukup tinggi pada waktu itu yaitu 5000 poundsterling. Album perdana Pink Floyd “The Piper at the Gates of Dawn” pun keluar dan melesat bagai kekuatan dengan potensi yang tak tertandingi di kancah rock underground Inggris, walau tampak jelas bahwa Barret adalah motor mereka yang imajinatif.
Masalah kemudian terjadi pada saat kreativitas awal mereka berada di puncak Syd Barret mulai ambruk. Kejadiannya tiba-tiba. Barret juga mangkir pada penampilan ketiga dari total empat kali tampil yang dijadwalkan secara berturut-turut selama bulan juli di acara televise mingguan di Inggris “Top of the Pops”. Di awal Agustus, tim manajemen Pink Floyd ( Peter Janner dan Andrew King) membatalkan tur Inggris band itu karena ‘kekalahan mental’ Barret dan mengirim sosok kharismatik tersebut ke sebuah pulau di Spanyol untuk berlibur bersama seorang dokter. Memasuki November, dalam tur di Amerika dan Inggris, bersama Jimi Hendrix Experience, keadaan Barret semakin parah. Di banyak konser, dia hanya berdiri dengan tatapan kosong tanpa menyentuh gitarnya.
Selama bertahun-tahun telah banyak asumsi, spekulasi dan
mitos seputar musih Barret yang terjadi dalam waktu yang singkat. Banyak
yang beranggapan bahwa kehancurannya adalah akibat konsumsi LSD
berlebihan secara teratur. Zat-zat psikedelik itu kemudian memacu
skizrofenia laten dalam diri Barret. Akan tetapi Tom Willis dalam
bukunya “Madcap: The Half-Life of Syd Barret, Pink Floyd’s Lost Genius”
menemukan bahwa Barret tidak pernah didiagnosa mengidap skizrofenia
maupun diberi pengobatan, “atas dasar dia memiliki ‘otak yang aneh’ dan
bukan sakit”. Sejak itu pula ketika Pink Floyd akan membuat dan sedang
mengerjakan album berikutnya Syd tidak pernah dipanggil untuk latihan
dan memainkan lagu dengan Barret, sementara Barret sering duduk di lobi
studio dengan gitarnya, menunggu panggilan untuk bermain di sesi
rekaman. Sebagai penggantinya, dipilihalah David Gilmoure untuk
menggantikan posisi Barret yang mana Barret dan David adalah teman lama
dan mereka belajar gitar bersama.
Hingga pada suatu malam di sebuah klub, Barret berdiri di depan panggung dan melototi Gilmoure yang menyanyikan lagu-lagu ciptaannya. Insiden ini membuat Gilmoure begitu resah sehingga dia nyaris keluar dari band ini. Akan tetapi Pink Floyd tetap berjalan terus, album-album terus bermunculan, hingga di tahun 1975 di awal juni ketika sedang mendengar rekaman “Shine On You Crazy Diamond” dari album “the Dark Side of The Moon”, tampak sosok Barret dibalik studio. Sosok dengan kepala botak dan berat badan berlebih mengamatai perlaatan mereka, Barret mengunjungi bekas band-nya setelah sekian lama mereka tidak bertemu. Barret juga datang ke resepsi pernikahan Gilomur pada waktu itu, setelahnya mereka tidak pernah bertemu lagi.
Hingga pada suatu malam di sebuah klub, Barret berdiri di depan panggung dan melototi Gilmoure yang menyanyikan lagu-lagu ciptaannya. Insiden ini membuat Gilmoure begitu resah sehingga dia nyaris keluar dari band ini. Akan tetapi Pink Floyd tetap berjalan terus, album-album terus bermunculan, hingga di tahun 1975 di awal juni ketika sedang mendengar rekaman “Shine On You Crazy Diamond” dari album “the Dark Side of The Moon”, tampak sosok Barret dibalik studio. Sosok dengan kepala botak dan berat badan berlebih mengamatai perlaatan mereka, Barret mengunjungi bekas band-nya setelah sekian lama mereka tidak bertemu. Barret juga datang ke resepsi pernikahan Gilomur pada waktu itu, setelahnya mereka tidak pernah bertemu lagi.
Pasca Barret, Waters dan Gilmoure kerap terlibat
perselisihan, mereka saling berusaha mengungguli satu sam lain, berusaha
menjadi leader dan frontmant dari pink Floyd hingga mengklaim
kepemilikan Pink Floyd.
Dalam tahun-tahun terakhirnya, Barret mengidap diabetes, penglihatannya berkurang dan beberapa jarinya diamputasi. Barret juga didiaognosa mengidap kanker pankreas tak lama sebelum meninggal. Bertahun-tahun setelah dipecat dari band, Barret sempat mengeluarkan dua album; The Madcap dan Barret. Album-album eksentrik ini dijadikan bukti tambahan akan kegilaan Barret. Album-album itu yang terdengar gemilang merupakan bukti dari hal lain : bahwa kejeniusan Syd Barret sulit untuk pudar. Pink Floyd adalah salah satu hal yang diciptakannya. dan mungkin tak ada yang lebih memahami Pink Floyd dari Syd Barret.
![]() |
Syd Barrett (1946-2006) |
"Shine on You crazy Diamond!"
Sumber: http://pinkfloyd-id.blogspot.com
No comments:
Post a Comment